Jaim? Gak Penting Deh !

Senang rasanya bertemu dengan blog lagi, entah kenapa selama vacum berkutat dengan blog hidup jadi terasa membosankan dan pastinya hari – hari jadi hambar. Ini adalah posting pertama saya setelah vacum beberapa bulan. Kali ini saya akan membahas masalah jaim dan kepalsuan, mungkin anda sekalian sudah seringkali mendengar atau membaca posting mengenai ini. Karena pembahasan masalah jaim dan kepalsuan ini sendiri sudah banyak dibahas oleh pakar – pakar yang ahli dalam public relation.

Jaim (Jaga Imej) dalam definisi bebas dapat diartikan sebagai sikap seseorang untuk menjaga sesuatu yang dinamakan kewibawaan dalam dirinya. Sudah merupakan tabiat seseorang agar dirinya tampil perfect dihadapan setiap orang yang sudah ia kenal maupun orang yang masih asing atau bahkan baru saja ia temui.

Pernahkan anda sekalian menjumpai orang yang tampak kikuk maupun salah tingkah saat berhadapan dengan anda?, apa yang anda rasakan pada saat itu?. Apakah anda sekalian merasakan hal yang sama dengan saya?, merasa risih dengan orang yang seperti itu?

Apa yang mayoritas orang sukai ketika bertemu dengan orang lain?, Masih pentingkah apa yang dinamakkan jaim itu dalam pergaulan dan dalam hal pekerjaan?, beberapa hari yang lalu saya mencoba bertanya pada teman – teman kuliah yang sudah akrab dengan tentang hal tersebut. Jawaban mayoritas dari teman – teman saya adalah ‘orang yang saya temui harus bersikap apa adanya’. Untuk pertanyaan kedua saya memiliki pendapat tersendiri.

Menurut pendapat saya pribadi, jaim tidak terlalu diperlukan dalam berbagai macam urusan. Apalagi yang menyangkut pergaulan dan pekerjaan. Justru dengan jaim kita tidak bisa tampil perfect didepan orang lain karena akan terkesan kaku dan palsu. Sikap kita yang tidak natural inilah yang akan menghambat berbagai macam urusan.

Menurut seorang pakar hubungan antar manusia (Les Giblin) dalam bukunya ‘kunci sukses mempengaruhi orang lain dalam berbagai urusan’ dia menuturkan, banyak diantara orang yang ditemuinya takut untuk memulai pembicaraan dengan dengan kata – kata ‘Gak Penting’ karena dia takut ditanggapi tidak serius oleh lawan bicaranya. Namun pada kenyataannya orang yang semacam itu akan dianggap membosankan oleh lawan bicaranya, Walhasil apa yang orang jaim inginkan dari orang lain akan sulit tercapai karena sudah mendapatkan kesan pertama yang buruk dari orang lain. Bukannya kita harus memberikan kesan pertama yang baik dari orang lain?

Nah, ini adalah sedikit uraian pendapat saya tentang sikap jaim. Nah menurut anda pentingkah jaim itu?. Semua tergantung pada anda untuk menyikapinya.

Satria Is Back

Dah berapa bulan yah vacum nge-blog? Gara-gara kesalahanku sendiri nih temen-temen. Waktu itu aku dinasehatin sama sang penulis idola untuk mengembangkan blog dan ide tulisan. Tapi nasehat itu justu kurang aku perhatikan sehingga tidak ada satupun ide yang aku kelurakan dari kepala.

Nah akhirnya aku kembali dengan keadaan yang lebih fresh dari sebelumnya, dengan konsep yang lebih matang jadi tunggulah ide - ide segar dari sang penggemar SBY ini.

Pemecahan Masalah

Manusia pada hakikatnya senantiasa dihadapkan pada banyak sekali permasalahan hidup yang mempunyai tingkat kesulitan bervariatif. Tingkat permasalahan yang timbul ini selalu pas pada kemampuan yang dimililki manusia sehingga manusia dipastikan mampu untuk menyelesaikan permasalahan itu. Pemecahan masalah merupakan skill yang secara tidak langsung dimiliki oleh masing-masing individu. Jadi setiap metode pemecahan masalah hanya sebatas metode alternatif yang dapat dipilih untuk memecahkan masalah secara tepat dan efektif.

Dalam artikel ini saya akan sedikit memberikan tips untuk menyelesaikan masalah dengan basis keilmuan saya. Oleh karena basis keilmuan saya adalah komputer maka saya akan memberikan tips problem solving dengan metode pendekatan sistem (mungkin terkesan teoritis). Saya seringkali menggunakan metode ini untuk menyelesaikan masalah baik yang sederhana maupun yang sangat rumit sekalipun.

1. Deskripsikan masalah anda
Pendeskripsian masalah ini bertujuan untuk mengenali setiap sudut masalah yang sedang anda alami. Selain itu deskripsi yang anda buat mengenai masalah anda sendiri ini akan lebih memudahkan anda untuk mengetahui sumber dari masalah anda.
2. Tentukan beberapa solusi alternatif
Solusi alternatif bukan berarti keputusan yang harus anda ambil untuk menyelesaikan masalah anda, melainkan beberapa rancangan solusi yang bebas untuk anda gunakan. Usahakan solusi alternatif ini mengacu pada penyelesaian masalah anda secara efektif. Tulis solusi alternatif pada secarik kertas untuk memudahkan untuk menimbangnya.
3. Tentukan solusi terbaik
Sumber dari solusi ini adalah dari solusi alternatif yang sudah anda tentukan dan fikirkan.
4. Terapkan solusi anda
Pilih waktu yang tepat untuk menyelesaikan masalah anda, jangan pernah menunda pemecahan masalah anda karena akan menambah masalah baru nantinya.
5. Lakukan peninjauan pada hasil
Setelah solusi itu diterapkan dalam perbuatan (action) maka anda harus mengamati hasil dari solusi yang anda terapkan apakah masalah anda sudah terselesaikan.

Diatas adalah beberapa langkah yang biasa saya terapkan. Kurang lebihnya saya mohon maaf. Selamat mencoba trik yang saya berikan tapi ingat,
" MANUSIA MEMPUNYAI NALURI UNTUK MENYELESAIKAN MASALAHNYA DENGAN CARANYA SENDIRI DAN TRIK DIATAS HANYALAH GAMBARAN ALTERNATIF UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH SECARA EFEKTIF "

Coretan - Hadirmu

Perjalanan panjang kehidupan
Mungkin itulah yang terlintas
Tak tahu apa yang kucari
Tapi aku yakin pasti akan kutemui

Dalam diam aku mencoba bertanya
Siapakah diriku dan apa mauku
Sedikit lirih aku berkata
"Bingung aku dengan arti hidup"


Panjang memang jalur kehidupan
Kusadari seringkali terhempas aku
Terhempas dari rel-rel kebenaran
Tersisih dari sisi kebaikan

Saat mulai putus asa
Kau datang dan mencoba memberi warna
Menawarkan aku sejuta pesona
Pesona yang tiada batas

Ya Rabb, aku berjanji
Atas diriku,
Atas kehidupanku,
Syukuri nikmatmu selalu